Showing posts with label Jejak_Kaki_Tulungagung. Show all posts
Showing posts with label Jejak_Kaki_Tulungagung. Show all posts
Mengunjungi  Pantai Godeg, Pantai Silangkap, dan Pantai Sioro Part 2

Mengunjungi Pantai Godeg, Pantai Silangkap, dan Pantai Sioro Part 2

April 26, 2017
pantai sioro
Ibnuwajak.id – Ini lanjutan cerita sebelumnya dari Mengunjungi  Pantai Godeg, Pantai Silangkap, dan Pantai Sioro Sekaligus Dalam Sehari Part 1. Part 2 ini terfokus mengeksplore pada pantai dan cerita unik didalamnya.

Menikmati Pantai Godeg
Pada cerita sebelumnya ibnuwajak dan teman-teman Jejak Kaki Tulungagung berselfi di atas bukit sebelum turun ke Pantai Godeg. Medan menuju pantai godeg sangat curam mungkin sekitar 45 derajat. Apalagi kemiringan ini masih berupa tanah berdebu tentu saja sangat licin karena grip alas kaki harus sangat kuat. 

Ketika turun dan paling belakang Ibnuwajak dan Asa (anaknya Pak Indro) serta teman Mas Sanken di foto oleh Pak Indro. Hehehehehehehehehehehe. Sampailah di Pantai Godeg. Di Pantai sudaha standby Mas Yusuf, Mas Lutfhan,dan Mas Septa (Tuan rumah). Sambil bernafas ngos-ngosan, Apa yang terjadi????mereka sudah leyeh di muara pantai godeg yang penuh dengan batang bambu berserakan serta sampah dari ombak laut.

Walaupun muara pantai godeg penuh dengan batang bambu yang berserakan tetapi suasananya sejuk. Deburan ombaknya sangat luar biasa tetapi pasirnya bersih dan air lautnya bening. Sekitar 30 menit berselang Mas Sanken sampai juga di Pantai walaupun harus bersusah payah klesotan kanan kiri .... hehehehehehehe.

Sebelum beristirahat bersama yang lain Pak Indro dan anaknya keliling lebih dahulu di ikuti Ibnuwajak. Wkwkwkwkwkwkwkwk. Membuat Vlog upload youtube. Air laut sedang pasang dan ombakpun besar karena masih jam 12 siang. Di Pantai Godeg kami termasuk lama dalam beristirahat karena perjalanan jauh dan menguras tenaga.

Teman-teman yang menuju Pantai sioro duluan berhasil juga mengunjungi kami yang sudah sampai Pantai Godeg. Kedatangan personil lain yang kalap ke Pantai Sioro duluan menambah keceriaan..hehehehehehehe

Siang hari yang panas di pantai godeg membuat Ibnuwajak dan Teman-teman mencari tempat berteduh yang sejuk. Dipilihlah rerimbunan tengah pantai. Suasan yang hening, ditemani deburan ombak yang ganas, dan udara yang sejuk membuat lelah badan ini sirna. Teman-teman meneruskan canda tawa ngalor ngidul ngetan ngulon supaya suasana menjadi lebih cair dan enjoy.

Matahari mulai kebarat tanda-tanda akan sunset. Ibnuwajak dan Teman-teman memutuskan untuk kembali. Sebelum kembali ibnuwajak dan teman-teman JKT mampir dulu ke pantai Silangkap. Jarak Pantai Silangkap dan Pantai Godeg tidak jauh hanya berbatasan dengan tebing. Jalur menuju Pantai Silangkap lebih kurang sama dengan pantai godeg curam tetapi kondisi jalannya lebih rindang dan banyak rumput liar.

Menikmati Pantai Silangkap
Keadaan pantai silangkap adem dan sejuk bikin suasana hati dingin dan mata bikin susah untuk membuka. Emang suasananya sejuk banget brooooo. Di sinilah teman-teman beristirahat melepas kelelahan dan menyimpan amunisi di perjalanan yang jauh menguras tenaga. Cukup sejenak menikmati Pantai Silangkap. Kata teman-teman takut kalau jadi ngantuk karena sejuknya pantai silangkap.

Matahari semakin kebarat maka langkah kami pun semakin cepat dan lelah semakin mendera. Di tengah perjalanan pulang ada seonggok buah pepaya matang tanpa babibu Mas Septa mengambil sabit dan menebang pohon pepaya supaya mudah mengambilnya. Hehehehehehehehe seremmmmm

Lanjut perjalanan dan berhenti sejenak di Sungai kecil untuk beristirahat sejenak sambil menikmati buah pepaya. Cerita tawa ngalor ngidul dimulai lagi. Hhhhhhh tidak lama istirahat perjalanan lanjut menuju parkiran alisan pulang. Dalam Hal perjalanan pulang kondisi fisik semakin terkuras. Alhamdulillah sampai juga di parkiran motor. Semua istirahat di parkiran  disertai nafas ngos-ngosan.
Ibnuwajak, Mas Yusuf, Pak Indro beserta anak laki-lakinya, Mas Sanken, dan Mas Wahyu melanjutkan perjalanan ke Pantai Sioro. Maklum ibnuwajak belum pernah mengunjunginya sebelumnya jadi mumpung di areanya mampir sekalian. Heheheheh.

Ambil motor langsung gas ke pantai sioro dan yang lain menunggu di rumah pohon sioro. Mas Wahyu posisi berboncengan dengan Mas Sanken serta Ibnuwajak di belakangnya. Ibnuwajak agak heran karena walau berboncengan Mas Wahyu mengendari motornya dengan sangat cepat dan lincah. Padahal jalan perbukitan yang sembil diimbangi dengan kondisi rusak dan ditepi jurang. Amazing. Pak Indro dan Mas yusuf ada di belakang mengendarai dengan tenang serta santai.

Pak Indro Sembodo dengan bawaan barang segaban juga tidak kalah dalam mengendarai motornya. Liak-liuk di perbukitan jalan tanah sangat lihai. Sudah baranganya segaban banyaknya ditambah berboncengan dengan anak laki-lakinya. Waduhhhhh settttrrong broooo.

Menikmati Pantai Sioro
pantai sioro team
Personil Menikamti Senja di Pantai Sioro

Perjalanan sampai di Pantai Sioro saat fajar sudah mulai tenggelam sekitar setengah 5 sore. Kondisi air laut sedang surut tentu saja menikmati Pantai Bisa lebih luas apalagi sore hari sangat sepi, Disana hanya ada Kami. Kondisi semakin gelap membuat kami segera bergegas kembali . Sebelum pulang kami berfoto bersam untuk kenang-kenangan bahwa kami sudah sampai di Pantai Sioro.

Urutan kendaraan tetap sama dimana Mas Wahyu yang berboncengan dengan Mas Sanken duluan diikuti oleh Ibnuwajak. Cara berkendara tetap sama dengan lihai dan handal tanpa kekurangan apapun. Akhirnya sampai juga diparkiran awal. Kami pun berhenti sejenak supaya mas sanken menyiapkan kendaraannya terlebih dahulu setelah motor mas sanken kami lanjut menuju area rumah pohon diman teman-teman sudah menunggu.

Sampai di rumah pohon tidak melewatkan suasana sunset di sekitar rumah pohon karena Kece abis pemandangannya.  Personil Mas Sanken, Pak Indro, dan Mas Yusuf  sampai juga di area rumah pohon. Kondisi sudah gelap segera bergegas. Saat itu sudah menunjukkan pukul 6 sore. 

Bagi Ibnuwajak mengendarai jalan sioro saat malam sore hari adalah tantang tersendiri karena di kanan kiri jalan beton tanahnya amblas semuanya sehingga konsentrasi dan keseimbangan menyetir sangat dituntut. Saat kembali ke kediaman Mas Septa Ibnuwajak membonceng Mas Lutfhan. 

Syukur Alhamdulillah sampai juga di rumah Mas Septa dengan selamat. Dari sini kami semua berpencar. 

Terima Kasih Sudah mengikuti perjalanan Ibnuwajak dan Teman-Teman Jejak Kaki Tulungagung

Air terjun Lawean Penampihan Saksi Bisu Ulang Tahun Pertama Jejak Kaki Tulungagung

Air terjun Lawean Penampihan Saksi Bisu Ulang Tahun Pertama Jejak Kaki Tulungagung

April 29, 2016
Ultah Atau Ulang Tahun merupakan tanda suatu umur. Air terjun lawean penampihan sendang tulungagung menjadi saksi bisu berlangsunya Syukuran Ulang Tahun Komunitas Jejak Kaki Tulungagung. Pemilihan lokasi di Air terjun lawean penampihan karena berdasarkan rapat bersama sesepuh Jejak Kaki Tulungagung lokasi ini membawa arti penting. Salah satunya kenangan terbentuknya dan mengenal anggota untuk pertama kalinya. Selain cerita awal bertemu anggota karena lokasi air terjun yang senjuk dan juga rimbunan lokasi menjadi pilihan.

Air Terjun Lawean

Ulang Tahun pertama Jejak Kaki Tulungagung berlangsung tanggal 1 November 2015 lalu. Maaf Ibnuwajak baru bisa menulisnya....hehehehehehe..... Peserta pesta ulang tahun Jejak Kaki Tulungagung lumayan banyak dari berbagai penjuru Tulungagung dari muda hingga tua. Kegiatan utama nyate ayam bersama.

Kegiatan yang diadakan hari Minggu itu memiliki tempat kumpul di dua titik. Tempat kumpul Pertama di SPBU Bago...itulo SPBU utara perlintasan kereta api atau utara doplangan sepur dan yang kebagian cp (contact Person) Ibnuwajak. Sedangkan tempat kumpul kedua di pertigaan karangrejo arah ke Kecamatan Sendang... lokasi selatannya perempatan Bangjo atau lampu merah. 

Anggota Jejak Kaki Tulungagung dari timur yaitu ngunut dan sekitarnya berkumpul di Bago. Kloter timur ini di pimpin oleh Mbak Andianik. Setelah berkumpul di Bago sebentar melanjutkan perjalanan ke pertigaan karangrejo. Uwerrrr meluncur seketika melewati jalur ngantru suapaya lebih cepat dan juga jalannya luas. Akhirnya bertemu di Pertigaan Karangrejo. Tidak lama kemudan perjalanan lanjut ke lokasi yaitu Air Terjun Lawean Penampihan yang berada di Desa Geger , Kecamatan sendang, Tulungagung ini.
admin jejak kaki tulungagung

Sampai di Tempat Parkir yaitu di rumah terakhir setelah candi penampihan. Semua anggota memarkir motor di lokasi ini. Sebelum ada rumah ini orang-orang memarkir kendaraan di sekitar candi penampihan. Perjalan dari parkiran menuju lokasi Air Terjun Lawean Penampihan sekitar 45 menit dengan kondisi santai. Sebelum sampai ke air terjun pengunjung akan melewati  tujuh sungai yang tidak dalam tetapi agak dangkal.

Sampai Juga rombongan Jejak Kaki Tulungagung di air terjun lawean. Ciri dari air terjun lawean adalah berundak dengand debit air yang tinggi. Serta yang pasti banyak lintah atau pacetnya.

Kegiatan di lokasi air terjun teman-teman bagi tugas. Ada yang selfie sendiri, dan juga jepret-jepret lokasi yang gak karuan. Tetapi kebanyakan anggota melakukan kegiatan penyiapan sate  alias potong-potong ayam di lokasi. Oh iya kelupaan...selaind dari orang tulungagung kegiatan ini juga dihadiri tamu dari kota tetangga trenggalek walaupun satu orang yang hadir yaitu mas Ivan Noe Setiawan (nama Facebook). Tetapi mas Ivan pulang duluan karena ada kesibukan tersendiri. Mas Ivan pulang dan datanglah anggota baru mas Iwan. 
air terjun lawean aktifitas

Setelah kegiatan kepet-kepet sate atau menyate serta menyiapkan buah untuk santapan penutup. Acara inti makan bersama dimulai, semua saling berebut satu yang jumlahnya terbatas....heheheheheh. ada teman yang mojok sendiri dengan pasangan dan ada juga teman yang berkumpul dengan teman yang lain.

Canda tawa senda gurau melebur jadi satu dalam acara ulang tahun Jejak Kaki Tulungagung pertam ini. Hampir semuanya senang dan terus bercanda ceria. Waktu pun tidak terasa santapan sudah mulai habis dan teman-teman rebutan satu sama lain.... Pukul sudah menunjukkan jam pulang teman-teman bergegas untuk pulang tetapi sebelumnya bersih-bersih lokasi serta beres barang-barang yang dibawa. Sebelum pulang rutinas wajib adalah foto bersama di lokasi. 

Raut muka yang cerah senang gembira terpancar di wajah teman-teman yang hadir. Apalagi di dukung oleh suasana cerah hari itu. Selesai foto-foto melanjutkan perjalanan pulang....ehhhhh salah satu teman bernam Tofa terkena Lintah otomatis berhenti sejenak  untuk melepaskan pacetnya. Perjalan pulang yang seru membuat waktu menjadi tidak teras tetapi yang membuat lama adalah mas sanken selalu ketingglan dibelakang sendiri........hhhhhhhhhhh mas sanken...mas sanken.
parkiran air terjun lawean penampihan

Wajah teman-teman sangat gembira sampai menyanyi tak tentu arah mau kemana. Sesampainya di tempat parkir kegiatan foto bersama masih berlanjut. Hal paling menjengkelkan adalah Firda anak mbak Andianik selalu menggagu kegiatan fotoq....haduh fir fir. Tetapi seru n menyenangkan....

Itulah sekelumit Kenangan Ulang Tahun Pertama  Komunitas Jejak Kaki Tulungagung yang penuh canda tawa dan keceriaan..... 
Jejak Kaki Tulungagung

Bersama Jejak Kaki Tulungagung Part 1

Bersama Jejak Kaki Tulungagung Part 1

April 03, 2016
Jejak Kaki Tulungagung
Tidak terasa sudah 1 tahun lebih sedikit aq bersama Jejak Kaki Tulungagung atau disingkat JKT. Di Group ini aq mengenal teman-teman baru yang sebelum masih asing buatku. Bersama Jejak Kaki Tulungagung atau JKT aku jadi tahu tempat-tempat eksotis yang ada di Tulungagung heheheh lebay!!!!! Jejak Kaki Tulungagung masih berumur cukup muda yaitu sekitar 1 tahunan.

Awal mula aku mengenalnya melalui facebook dengan beberapa tokoh utamanya seperti Mbak Andianik dan Tofa Bogem. Saling berkomentar satu dengan yang lain membuatku jadi penasaran untuk ikut bolang bersama tetapi rasa malu menghampiri. Alhamdulillah tetanggaku bernama Try atau biasa dipanggil Utes dan Bima Nugraha sudah lama ikut dan akrab bersama tokoh-tokoh utama di dalamnya.

Lawean Kawisari awal aku ikut bolang Jejak Kaki Tulungagung gek pas kui atau disaat itu musim hujan, hari kamis yang bertepatan dengan imlek 2015....Sory bro tanggal lali sing weruh tanggale elingno aq yo????. Ikut kumpul di ngunut dan masih bingung belum kenal siapapun saat itu. Alhamdulillah ada mas Suta ternyata alumni MAN 2 Tulungagung juga, lumayan ada yang seirama sekolahnya.

Semua berkumpul siap berangkat karena mbak Andianik sudah datang hehehehehe, karena ibnuwajak orang baru jadi ditanyai dulu nama n alamat.......mbak Andianik bersama anaknya Firdha......ibnuwajak mengira Firda itu adiknya Mbak Anik...........Sory Fir gak maksud hehehehehehehe

Berangkatlah rombongan ke Lawean kawisari dengan senang hati dan membalap dengan dipandu oleh tim2 club TRC (Club Motor TVS) dengan punggawanya mas Khoiri serta Pak Udin kutahu .....Sory sing liyane urung terlalu kenal......

Halah ibnuwajak melok pertama tersesat dan diluar jalur berangkat karena mengikuti Jejak Mas Dedy dan Mas Suta yang membonceng Firda......Nyapo ibnuwajak gak kuat nguber ????sopo ngerti???? Ngene masalahe....ibnuwajak membonceng someone jadi kudu hati-hati di jalan.

Setelah tersesat akhirnya ketemu juga dengan rombongan di pintu gerbang perkebunan kawisari blitar. Ternyata ibnuwajak yang tertinggal.....heheheheheh koplak. Di Lawean Kawisari aq jadi kenal Mas Rohman dan mbak Fentikarena di kawisari hujan-hujan jadi ngiyup bareng dibawah mantel heheheheh

Satu hal yang agak sedih ketika ikut ke lawean kawisari ibnuwajak pulang cepat karena ngajak someone jadi gak berani pulang malam, padahal teman-teman belum pulang hehehehehehe, dengan malu alias isin kuberanikan ijin ke Mbak Andianik bar kui aq muleh. Ngertio ning dalan wlingi sampek rejotangan hujan deras.

Trip Kedua ikut mbolang ke pantai gerangan, wedi putih dan wedi ireng. Karena tidak tahu kebiasaan JKT maka ibnuwajak berangkat tepat waktu dialalah kok molor dadi ibnuwajak nunggu di POM sebelum besole lama. Kuputuskan berangkat duluan bertemu Pak Indro di cabangan jalan Pantai Brumbun dengan Pantai Gerangan. Disini juga Pak Indro ikut awal mbolang, tetapi Pak Indro berangkat duluan ke Brumbun terus nunggu di pertigaan Brumbun Gerangan ini.

Tidak berapa lama rombongan Jejak Kaki Tulungagung tiba sambil bawa kaos yang sudah ibnuwajak pesan. Woh kumpul dulu di gerangan cekrak cekrek sana sini, kemudian lanjut pantai wedi putih.

Lucunya keinginan dengan mengendarai motor menuju pantai wedi putih terhalang oleh sulitnya medan. Ada beberapa teman berhasil tetapi jluntrunge yo mudun maneh. Semua kembali dengan lempohnya sekaligus dibawa balik beberapa motor.

Di Pantai Wedi Putih nongkrong-nongkrong sambil nunggu masakan teman-teman. Teman Baru mulai Kukenal di Trip ini diantaranya Mas Chrisna, Febri (tetangga), Mas Agung, Mas Fiyan, serta beberapa yang lain, selesai di Pantai wedi Putih lanjut ke Pantai Wedi Ireng karena Jaraknya yang dekat.

Pantai Wedi Ireng lumayan bagus menurutku karena di pantai dengan pasir hitamnya ini memiliki lapangan yang bisa digunakan untuk main bola, tetapi hati-hati karena di dekat lapangan ada muaranya. Di Pantai Wedi Ireng rombongan tidak lama karena waktu sudah semakin sore menuju maghrib.

Bersambung.............

Jika ingin Join nama Group Facebook : JKT (Jejak Kaki Tulungagung)

Di Tulisan ini ibnuwajak akan menambah kategori baru dengan nam Jejak Kaki Tulungagung. Jadi kalau pengunjung ingin mengetahui tentang Jejak Kaki Tulungagung bisa klik Kategori ini.