Ibnuwajak.id – Penyebaran Ransomware mulai menggila tetapi hanya ada dua jenis yang patut diwaspadi di masa depan yaitu Locker Ransomware dan Crypto Ransomware berdasarkan pengamatan perusahaan penyedia keamanan ESET Indonesia.
Locker Ransomware atau Enkripsi Sistem akan mengenkripsi level sistem operasi sehingga pengguna tidak dapat menggunakan komputer. Sempat booming di 2015.
Crypto Ransomware atau Enkripsi Data dimana kerjanya akan mengenkripsi tipe file tertentu
Yudhi Kukuh selaku Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia yang terpenting bagi perusahan adalah memberikan perlindungan berlapis seperti antivirus dengan anti-ransomware maupun software enskripsi untuk mengamankan data.
“Yang Terpenting setiap perusahaan ataupun personal mempersiapkan perlindungan secara berlapis seperti penggunaan Antivirus dengan Anti-Ransomware maupun software enkripsi untuk mengamankan data agar tidak dapat diakses peretas,” ujar Yudhi Kukuh.
Dua Pendekatan penyebaran Ransomware di masa depat
Botnet Ransomware atau melalui jaringan yang terkoneksi dengan internet seperti komputer, laptop, ponse, ataupun perangkat IoT. Berdasarkan riset google bahwasannya dari laulintas email di 2017, ada 50-70 persen spam berasal dari Botnet dengan isi Ransomware.
Sistem kerja Botnet ini menyebar dan menyerang secara masih dengan menutupi jejaknya di internet karena disokong oleh ribuan sampai jutaan komputer yang sudah menjadi robot. Setelah berhasil menginfeksi maka botnet mencari file yang akan dijadikan taget pada komputer secara otomatis.
Ransomware as a Service (RaaS), adalah ransomware yang menyerang dengan metode bagi hasil melalui waralaba yang bisa digunakan oleh siapa saja dan sangat menguntungkan bagi siapa saja yang mau mengoperasikannya.
Ada tiga pihak yang akan mendapatkan keuntungan dari RaaS yaitu Pengembang, Pemodal, dan Pendistribusi. Ada banyak Ransomware as a Service yang dijajakan diantarnya varian baru Cerber, Satan, Unlock26, Petrwrap, Karmen, Frozrlock, Fatboy, dan banyak lagi yang lain, semua ini sudah dimulai sejak 2006.
Penyebaran dari Ransomware paling banyak melalui e-mail spam sehingga para Tim IT perusahaan harus terus mengupdate sistem keamanan
