Pendakian Gunung Budeg, mungkin untuk Anak Muda Pecinta Alam sudah sering melakukannya. Gunung Budeg berlokasi di desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Lokasi yang strategis serta tidak terlalu tinggi membuatnya sering dikunjungi oleh kawula muda. Ketinggian dari Gunung budeg yang merupakan Kebanggan Kabupaten Tulungagung sekitar 600Mdpl. Wisata Gunung Budeg Tulungagung akan ramai pengunjung setiap Malam Minggu.
Pendakian gunung budeg bisa dilakukan dari dua jalur pendakian yaitu Jalur utara dan jalur barat. Jalur pendakian Utara melalui rumah Bapak Trimo yang sekaligus Juru Kunci Guo Tritis yang berada di Gunung budeg. Di rumah Bapak Trimo sudah disediakan parkir tepat di rumahnya. Jalur Pendakian Barat melalui pos jaga yang di kelola oleh Bapak Agus sekaligus penggiat penghijauan di Gunung Budeg. Untuk Parkir di Jalur Pendakian Barat sudah ada lokasi yang disediakan oleh penduduk sekitar.
Perlu diketahui kalau Gunung Budeg memiliki Sejarah cerita panjang Jawa Timur berkaitan dengan perkembangan kabupaten Tulungagung. Ibnuwajak sejak kecil mengetahui Mengapa dinama Gunung Budeg karena dulu ada seorang anak bertapa kemudian dipanggil oleh ibunya tidak memanggil akhirnya jadilah gunung budeg ...hehhehehehehehehe (itu cerita waktu kecil).
Kali ini Ibnuwajak dan seorang teman bernama Ki Buyut (nama facebook) melakukan pendakian memutar gunung budeg dengan rute awal jalur naik utara kemudian jalur turun barat. Karena kedua jalur memiliki kelebihan serta kelebihan tersendiri tentang gunung budeg dan patut dicoba untuk dua arah ini. Dua jalur pendakian gunung budeg semuanya sudah ada petunjuk arah yang jelas. Bagi yang belum pernah merasakan sensasi jalur utara ataupun jalur barat Anda wajib baca ulasan ini tentang gunung budeg jalur utara jalur barat.
Gunung Budeg Jalur Utara
Gunung Budeg Jalur Utara seperti yang sudah disinggung di atas melalui kediaman Bapak Trimo atau Juru Kunci Guo Tritis yang orangnya ramah dan santai sekaligus penjaga pintu pendakian gunung budeg utara.
Berangkat pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB suasana gunung budeg sangat sepi. Keinginan kangen dengan suasana Gunung Budeg berangkatlah kami. Jarak gunung budeg dari Kediaman ibnuwajak tidak terlalu jauh sekitar 5 km ke arah selatan. Perjalanan pagi hari yang sejuk. Setelah Hari-hari sebelumnya hujan membuat suasan menjadi sejuk dan segar.
Sampai di rumah Bapak Trimo motor kami tempatkan dengan rapi sambil ngobrol-ngobrol serta memotret apa saja yang baru di Jalur Utara Gunung Budeg ini.
Pendakian gunung budeg dilanjutkan dengan melewati jalan paving yang terlihat masih baru dan bersih membuat langkah kami semangat untuk terus naik ke atas. Ada beberapa tempat berteduh di jalur utara ini. Suasan Jalur Utara sungguh berbeda ketika kemaru dengan musim penghujan. Sungguh lebat dengan suasana Hijaunya. Gunung Budeg yang memiliki ketinggan sekitar 600mdpl kalau musim kemarau gersang sekali. Tetapi gunung budeg ini kalau pas musim penghujan pemandangannya selayaknya di Bromo atau layaknya B29 yang terkenal dengan negeri di atas awan
Lama tidak mengunjungi gunung budeg kami terperangan dengan suasana yang segar hijau jalut utara, karena saking lebatnya sehingga mataharipun sulit menembus pohon-pohon yang rindang. Perjalanan dilanjutkan dengan sesekali istirahat karena jalur utara menguras tenaga tepat di tanjakan pertama sampai persimpangan menuju Guo Tritis.
Jalan gunung budeg yang bebatuan agak licin menyulitkan kaki ini untuk menapak.... Kalau bahasa motornya sulit ngegrip dengan dasar. Kehati-hatian ini membuat perjalanan agak melelahkan tetapi tertolong oleh rimbunan pohon.
Jalur utara gunung budeg memiliki kelebihan terdapatnya situs Guo Tritis serta lokasi bertapa joko budeg yang terkenal itu. Kalau pendaki atau pengunjung ingin singgah di tempat ini dulu, bisa juga karena jarak tidak jauh dari jalur ke puncak gunung budeg.
Banyak perubahan jalur utara gunung budeg dimana sekarang sudah banyak pegangan pendakian dari bambu yang dipasang dengan tali. Anda jika ingin mencoba jalur utara siapkan fisik di tanjakan pertama ini, serta bawa minum yang cukup.
Selang 15 menitan kami sampai di Tumpak Kendit. Tumpak kendit termasuk pos bayang jika pendaki ingin istirahat atau menikmati pemandangan kota tulungagung tanpa harus naik ke puncak utama. Tumpak kendit memiliki tempat yang cukup luas untuk memasang tenda. Dari Tumpak Kendit pemandangan candi dadi sudah terlihat.
Melanjutkan perjalanan naik ke gunung budeg dengan medan terjal tidak terlalu curam memiliki kemiringan masih wajar membuat pendakian semakin mudah karena ada banyak pijakan bebatuan yang bisa di manfaatkan. Setelah melewati medan ini kalian akan menemukan guo kecil dimana bisa dimanfaatkan untuk berteduh sewaktu hujan melanda atau mengatur nafas.
Jalan tanah setelah guo kecil diatas tumpak kendit semakin licin karena hari sebelumnya hujan ditambah rerimbunan lokasi membuat matahari tidak bisa menembus tanah pendakian gunung budeg. Ekstra tenaga melewati jalur licin ini membuat kami beristirahat sejenak.
Alhamdulillah sampai juga di puncak gunung budeg . Gunung budeg dipagi yang sepi dari pengunjung semakin menambah kenyaman ketika menikmati pemandangan di sekitar gunung budeg. Berangkat kesiangan membuat kami tidak mendapatkan sunrise yang khas dari gunung budeg. Banyak kecapung yang bertebangan di pucak Gunung Budeg. Suasana di selatan gunung budek saat kabut pekat membuat pemandangan terhalang.
Enak-enaknya istirahat ada burung dara jalan-jalan dipuncak dengan nyamanya sambil minum air. Burung dara yang tidak liar akhirnya di tangkap oleh Ki Buyut. Pagi Hari yang lumayan berkabut serta sepi memang mantap kalau di atas gunung budeg. Gunung Kebanggan Kabupaten Tulungagung ini ketika malam hari memiliki pesona selayaknya Paralayang di kabupaten Batu itu.
Istirahat di puncak timur cukup Kemudian kami turun melanjutkan ke puncak barat yang memiliki lokasi luas serta landai yang sangat cocok untuk berkemah.
Gunung Budeg Jalur Barat
Melanjutkan perjalanan turun dari puncak gunung budeg melalui jalur barat dengan melewati puncak barat memang memakan waktu cukup lama tetapi kita akan merasakan kenikmatan di dua jalur yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
![]() |
Pos masuk Gunung Budeg |
Turun menuju jalur barat gunung budeg dengan perbekalan seadanya membuat perjalanan semakin seru. Puncak gunung budeg sebelah barat berbeda dengan puncak timur yang memiliki lokasi lebih rendah dengan banyak rimbunan pohon menjadikan puncak barat cocok untuk memasang tenda
Ketika musim liburan atau akhir pekan jumlah orang camping di puncak gunung budeg bisa sampai 100 orang lebih. Tetapi hati-hati karena disini ada listrik tegangan tinggi. Turun melalu jalur barat sekarang lebih aman karena sudah dilengkapi dengan tali serta beberapa diberi pagar besi yang di cor.
Turun dengan hati-hati karena tanah licin membuat perjalan turun semakin seru. Apalagi jika sudah sampai watu ogal-agil gunung budeg atau Batu goyang orang-orang menakan akan sangat memacu adrenalin. Memiliki lebar jalur turun sekitar 1 meteran dengan kondisi bawah langsung jurang membuat orang yang turun akan lebih-hati.
Dulu sebelum dikasih pagar besi watu ogal-agil gunung budeg lebih hot lagi jalannya dan dituntut supaya lebih hati-hati . Adrenalin kalian akan terpacu di watu ogal-agil tetapi juga setelahnya dengan bantuan tambang besar lumayan membantu bagi siapa pun yang ingin turun atau naik. Kalau keadaan becek dijamin kalian akan berkotor-kotoran. Licinnya jalan serta terjalnya medan itulah kenangannya.
Setelah melewati watu ogal agil kalian akan sampai di padang rumput jalur barat gunung budeg yang diselingi bebatuan walau sedikit pohon tinggi tetapi dilokasi ini sangat enak dilihat. Lokasi inilah menurut ibnuwajak memiliki suasana bagus untuk jalaur barat gunung budeg. memiliki lokasi luas dan tanpa halangan salah satu unggulan gunung budeg jalur barat. Sekarang sudah ada gubug untuk berteduh atau untuk istirhat sebentar ketika anda kelelahan.
![]() |
Jalur Barat Rimbun |
Berjalan Turun dengan hati-hati- sampailah kami di pos barat yang menandakan perjalanan naik gunung budeg cukup dan harus pulang. Jarak tempuh antara jalur utara dan jalur barat tidak jauh hanya sekitar 15 menit jalan kaki saja.
Itulah pengalaman kami mendaki gunung budeg dari jalur utara dan turun jalur barat. Bisa dicoba juga sebaliknya, berangkat jalur barat kemudian turun jalur utara sekalian menikmati sejarah di guo tritis. Begitulah perjalanan kami mencoba gunung budeg tulungagung melalui jalur utara dan turun jalur barat.
Semoga cerita pengalaman ini bermanfaat dan menghibur.